Sesuai peraturan yang berlaku, website ini hanya bisa diakses oleh pengunjung yang berumur 18 tahun keatas.

welcome age restriction

Situs ini memilki informasi mengenai produk yang mengandung tembakau dan hanya diperuntukkan bagi perokok berusia 18 tahun ke atas yang tinggal di Indonesia.

Mohon isi bulan dan tahun lahir anda.

0%
banner

Bekerja Sesuai Passion, Menjadi Fashion Stylist Sejak Usia 18 Tahun

Fashion atau gaya busana menjadi sesuatu yang tidak terpisahkan dari kehidupan anak muda masa kini. Busana kerap dijadikan statement untuk memperjelas apa yang diinginkan banyak anak muda hari-hari ini. Tidak heran, Aquina Detara menjadikan fashion stylist sebagai passionnya. Dia bahkan memulai karier di dunia fashio yang tidak terbilang mudah ini di usia yang sangat muda, yakni 18 tahun.

Untungnya, apa yang disenangi oleh Aquina bisa jalan beriringan dan didukung oleh orang-orang terdekat terutama oleh orang tua. Aquina sempat mengenyam sekolah fashion di ESMOD Jakarta dengan jurusa International Fashion Business.

"Seneng banget karena ternyata dari kecil udah suka sama dunia fashion, gue suka fashion industry dan gue juga sekolah di fashion school jadi semuanya sejalan dan menyenangkan walaupun yang ternyata pahitnya banyak juga selama gue menjalani sekolah," jelas Aquina.

Meski cukup berat, Aquina tidak menampik kalaua dirinya sangat ambisius dan bertekad untuk maju di industri tersebut. Apalagi ternyata itu impiannya sejak kecil, sehingga dia sangat senang menjalani itu semua.

Di sisi lain tidak ada hal yang instan, termasuk bagi Aquina yang sudah jelas-jelas bersekolah di bidang fashion, yang terlihat seolah-olah hanya melakukan mix and match semata.

"Kerjaan gue ini berawal dari seorang fashion student yang awalnya tuh suka mix and match baju aja, cuman ternyata setelah di dalami lebih kompleks lebih riweuh dari yang gue kira. Singkat cerita selama gue bersekolah gue memberanikan diri untuk menjadi freelance atau menyediakan jasa untuk orang-orang yang memang membutuhkan fashion stylist. Jadi sambil belajar, gue juga sekalian menyelam.. Agar lebih mengerti dan belajar langsung gimana sih jadi fashion stylist?," terang perempuan yang memiliki pengikut lebih dari 22.500 followers di Instagram.

Apalagi di Indonesia menurut Aquina, pekerjaan di bidang fashion itu ternyata sangat besar, bukan hanya di fashion stylist. Namun ada juga bisnis dan desain. Selain itu, ada juga fashion buyer, fashion creative director, dan masih banyak lagi. Permasalahannya detail Aquina, di Indonesia itu tidak terlalu banyak pilihan dan banyak tabu dalam pekerjaan di bidang fashion tidak seperti di luar negeri yang sudah lebih tersedia dan banyak. Oleh karena itu, Aquina menyarankan agar banyak melakukan riset bagi mereka yang tertarik di bidang ini.

"Cari tahu dan baca-baca lagi, mengenai job desc yang sesuai dengan kemampuan dan tentu saja pilihan tetap berada di kamu, mau bekerja di dalam atau di luar negeri," tegas Aquina.

Bergerak di dunia fashion, Aquina juga menemukan berbagai kebebasan baik secara gaya maupun finansial. Adapun begitu, Aquina tidak menampik kalau dirinya juga kadang harus mengikuti keinginan klien dalam menentukan gaya busana. Sedangkan untuk kebebasan finansil menurut Aquina memang sebagian fashion stylist bisa memiliki kebebasan. Namun Aquina tidak ingin kebablasan sehingga tetap menabung dan mengendalikan keuangannya, termasuk untuk membeli berbagai hal di bidang fashion.

"Karena bekerja sebagai fashion stylist selain mendapatkan uang, kita juga mengeluarkan uang. Tetapi gue enjoy sih, gue sangat bahagia bekerja di bidang ini," kata Aquina.

Tidak selalu mulus, Aquina juga sudah mengalami berada di titik terendah dalam industri ini, terutama saat masih tahap belajar. Fashion sama seperti bidang lain yang tdiak semudah kelihatannya dan hanya haha-hihi namun ternyata sulit dan tidak sesuai ekpetasi Aquina pada awalnya, apalagi untuk mendapatkan klien.

"Sebetulnya kalau di dunia fashion menemukan client pertama “susah-susah-engga” karena lebih ke kriterianya aja yang kurang masuk di mood atau DNA apa yang gue punya, jadi setiap stylist itu memiliki DNA masing-masing dan client memiliki DNA yang berbeda dengan kita," ungkap Aquina.

Adapun pencapaian terbesr Aquina adalah saat dirinya menjadi juri sebuah kompetisi dengan peserta istri-istri tentara. Menurutnya, ini adalah pencapain karena dia merasa kalau sudah memiliki nama dan dikenal berbagai pihak, tidak terkecuali dengan brand ternama yang pernah bekerja sama dengannya, seperti menjadi client advisor untuk Louis Vuitton, fashion stylist untuk majalah Go Girl pada Oktober 2017, fashion stylist untuk Goldie Swarovski, Marketing Manager Fashion Division Asia Europe, dan fashion stylist Baller Indonesia.

Terakhir, menurut Aquina bagi mereka yang ingin bergerak di bidang fashion, tren fashion tidaklah sulit karena memiliki pasar yang besar. Hanya saja, pastikan ingin berada di pasar yang mana yang sesuai dengan kepribadian.

"Tetapi untuk gue sendiri, gue tetep mengikuti DNA gue, gimana menyambungkan dengan trend fashion yang ada karena masing-masing sudah ada taste nya tersendiri," tutup Aquina.

Casualogue#SantaiTapiBerisi

close popup
join the club
Isi data dibawah ini untuk panduan terkini hidup Santai Tapi Berisi!