Bisnis food and beverage (F&B) beberapa tahun terakhir cukup menjamur. Sayangnya, saat tengah berusaha lari kencang, para pemain F&B harus tertahan akibat pandemi yang bukan hanya melanda Indonesia, namun juga seluruh dunia.
Adalah Aloyisius Marcell Wutuh, seorang pengusaha muda yang juga harus menghadapi tantangan di tengah pandemi. Aloy sapaan akrabnya memiliki dua bisnis yang salah satunya adalah F&B, yaitu Hao Hao Dimsum. Di tengah pandemi, apalagi dengan berbagai aturan pemerintah yang kerap kali berubah, Aloy pun harus menghadapi berbagai tantangan.
Apalagi dirinya juga menyadari kalau akibat pandemi, apalagi saat ada aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) daya beli masyarakat dan terutama calon pembelinya turun karena lebih mementingkan untuk membeli alat kesehatan dan juga vitamin. Di sisi lain, Aloy juga menyebutkan kalau tantangan tersebut membuat perkembangan F&B terus berkembang, karena pengusaha tentu mengeluarkan hal baru sehingga perkembangan dan persaingan di industri F&B tidak akan berakhir.
"Kompetitor banyak sekali, namun perkembangan pasti tidak akan berakhir bahkan di masa pandemi seperti ini," ungkap Aloy.
Untungnya, anak kedua dari tiga bersaudara itu mengungkapkan tetap ada suka dalam bisnis F&B. Aloy tentu sangat menunggu agar usahanya ini segera bisa dilepas alias autopilot karena pada masa awal bisnisnya, lelaki yang kerap menonton serial di waktu tenggangnya sudah "berdarah-darah" di awal bisnisnya.
"Duka berbisnis itu mungkin lebih di saat awal, saat masih setup, banyak salah, dan jadi banyak belajar," kata Aloy.
Meski berat dan tentu saja ada penurunan omzet semasa pandemi, bisnisnya masih bisa dibilang oke. Aloy juga memastikan agar para tamu yang datang bisa menikmati dimsum yang selalu fresh dan juga tentu saja higienis. Aloy memastikan agar pegawainya memakai sarung tangan dan HaoHao yang semi outdoor juga selalu steril dengan menyediakan hand sanitizer dan juga desinfektan. Bukan cuma itu, setiap 1,5 hingga dua pekan, para pegawai juga melakukan tes antigen, untuk memastikan kesehatan mereka.
"Kita buka di Oktober tahun lalu, untuk mempertahankan kualitas dan kebersihan pasti kita siapin dimsum yang fresh dan semua pakai sarung tangan. Setiap sudut juga kita taro disinfectant," tegas Aloy.
Membuka usahanya pertama kali pada masa pandemi, meski begitu menurutnya hal itu sudah diperhitungkan. Pasalnya, Aloy melihat ada peluang usaha tersebut di lokasi tersebut, serta kompetitor yang masih bersaing. Sebagai lulusan dari salah satu universitas bisnis terbaik di Indonesia dan kerap menerima penghargaan di kompetisi bisnis, Aloy juga melihat ada prospek untuk bidang bisnisnya ini. Meski tentu saja, Aloy juga sudah memprediksi kalau akan banyak tantangan yang akan dihadapinya.
“Bisnis banyak ups and downsnya sih jadi kadang challenging kadang kalo lagi oke bisa lebih santai juga,” jelas Aloy.
Di sisi lain, Aloy juga mengajak anak muda seusianya untuk ikut membuka bisnis dan tidak perlu ragu kalau sudah tahu apa yang mereka ingin lakukan. Namun, bagi mereka yang ingin membuka usaha di sektor F&B, Aloy memberikan masukan dari pengalamannya agar sebisa mungkin dalam usaha F&B memberikan pelayanan terbaik dan hidangan yang akan cocok untuk banyak orang, apalagi lidah orang Indonesia terbiasa dengan makanan enak dan juga beragam rempah.
Terakhir Aloy juga mengungkapkan untuk tetap positif dan semangat.
Casualogue
#SantaiTapiBerisi