Privilege anak muda zaman ini konon adalah mudahnya mendapatkan informasi yang begitu cepat. Tidak heran, anak-anak muda zaman sekarang juga lebih melek investasi, buktinya pada masa pandemi ini begitu banyak anak muda yang kian getol berinvestasi.
Seperti juga Sarah Hani Mahdiyah yang memperbesar usaha keluarganya karena sadar kalau saat ini anak muda bukan hanya berinvestasi pada saham namun juga properti. Awalnya bungsu yang juga anak satu-satunya perempuan dari empat bersaudara ini hanya ingin mencoba peruntungan karena saat lulus kuliah dihalau pandemi.
"Awalnya ingin bekerja kantoran dan berbisnis. Karena kondisi seperti ini yg mana dulu saja saya jalankan," ungkap perempuan yang memiliki banyak hobi, termasuk selalu belajar dan mengeksplorasi hal-hal baru.
Awalnya keluarganya memang sudah memiliki bisnis kos-kosan dan juga kontrakan, namun usaha ini diperluas dengan memberikan jasa kepada klien yang ingin membangun rumah. Menurut Sarah, saat ini properti juga bisa menjadi investasi karena nilai tanah selalu naik, tidak pernah turun.
Apalagi menurut perempuan yang juga hobi nonton ini, peluang bisnisnya sangat menjanjikan. Menurut dia, rekan-rekan seusianya beberapa tahun kedepan akan menikah dan tentu saja ingin memiliki rumah atau sekadar merenovasi rumah. Di sisi lain, mereka yang memiliki dana lebih tentu bisa membangun kontrakan karena biasanya yang ingin tinggal mandiri namun belum memiliki biaya akan memilih untuk mengontrak sambil belajar hidup mandiri.
Untuk makin memperbesar bisnisnya, selama masa pandemi, Sarah juga kerap mempelajari ilmu interior yang masih sangat dekat dengan usahanya sekarang. Tidak cuma itu, Sarah juga selalu berkonsultasi dengan para pekerja dalam mencari jalan tengah saat sedang membangun. Sarah juga tidak segan untuk mencari referensi di internet untuk bentuk bangunan, bekerja sama dengan pihak desain bangunan untuk memberikan gambaran bangunan secara virtual dan berbagai usaha kekinian yang semakin memudahkan klien.
"Kesungguhan, komitmen, dan rasa tanggung jawab jadi modal utama usaha saya saat ini. Ke depan saya berharap bisa menjadi pengembang dan bisa membangun cluster yang memiliki nuansa yang berbeda," jelas Sarah.
Namun, Sarah juga sadar kalau usaha dia harus dimulai dari hal kecil, termasuk saat ini dia juga menerima usaha renovasi kecil-kecilan. Untungnya, menurut Sarah, usaha yang tengah dikembangkannya ini juga tidak merogoh modal yang terlalu besar. Sehingga risikonya masih bisa dihadapi kalau masih ada kendala.
Apalagi dengan dasar ilmu akuntansi dan juga sangat menyukai angka, Sarah memiliki modal ilmu sebagai bekalnya dalam berbisnis. Meski begitu, menurut Sarah, baik berbisnis ataupun bekerja kantoran tidak menjadi patokan kesuksesan.
"Jangan malu untuk berbisnis, jangan malu dan merasa rendah sama teman-teman yang udah kerja duluan atau bercuan duluan. Apa yg sudah dijalankan pertahankan, tidak ada bisnis yang semata2 untung. Selama bersungguh-sungguh, pasti akan ada jalan keluarnya," tegas Sarah.
Tahun ini, usaha Sarah sudah berjalan setidaknya lima tahun dia berharap ke depan akan membaik, pasalnya saat ini segala sektor usaha juga tengah memburuk. Selain kerja keras, Sarah juga mengungkapkan kalau mudah bersosialisasi dan menyesuaikan dengan lingkungan sangat penting dalam berusaha, tidak terkecuali dalam berbisnis. Apalagi untuk usaha di bidang jasa yang berusaha yang tengah ditekuninya. Oleh karena itu, dia selalu berusaha santai tapi berisi saat menghadapi klien yang kerap memiliki banyak mau.
Casualogue
#SantaiTapiBerisi