Sesuai peraturan yang berlaku, website ini hanya bisa diakses oleh pengunjung yang berumur 18 tahun keatas.

welcome age restriction

Situs ini memilki informasi mengenai produk yang mengandung tembakau dan hanya diperuntukkan bagi perokok berusia 18 tahun ke atas yang tinggal di Indonesia.

Mohon isi bulan dan tahun lahir anda.

0%
banner

Meneruskan Bisnis Keluarga dengan Inovasi Baru

Saat ini banyak anak muda yang lebih ingin membuka usaha sendiri dibandingkan bekerja untuk orang lain. Hal ini terjadi karena banyaknya anggapan kalau bekerja sendiri lebih nyaman dan minim risiko, Padahal, setiap usaha selalu memiliki risiko, baik usaha sendiri, maupun bekerja untuk orang lain. Hal itulah yang menjadi dasar bagi Hania Balqis meneruskan usaha keluarganya sambil memberikan peluang kepada orang lain yang membutuhkan apalagi di kondisi seperti ini. 

"Bekerja di kantor atau memiliki bisnis adalah hal yang sama, sama-sama bekerja, sama-sama memiliki risiko, serta sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Saya memilih bisnis karena memang terinspirasi dari orang tua dan saya ingin sekali memberikan peluang bekerja untuk orang lain," tegas anak sulung dari tiga bersaudara tersebut. 

Apalagi secara pendidikan, apa yang ditekuni Hania jauh dari yang ditekuninya sekarang. Hania lulus D3 Jurusan Perumahsakitan Bagian Sekretariat Medik di Universitas Indonesia. Selanjutnya, Hania melanjutkan ke jenjang S1 Jurusan Manajemen SDM di Indonesia Banking School. Untungnya, Hania tetap berusaha dan melakukan inovasi untuk melanjutkan usaha keluarga di bisnis furniture dan tidak menjadikan Pendidikan sebagai alasan untuk bisa maju dan berkembang. 

Tanpa diduga, awalnya keluarga Hania bertemu dengan kerabat yang sudah lebih dahulu menjajaki bidang furniture. Pada akhirnya, keluarga Hania belajar dari rekan tersebut hingga akhirnya membuka usaha sendiri bahkan percaya diri untuk membuka toko sendiri untuk mengembangkan usaha. 

"Achievement terbesars sejauh ini, akhirnya kami setelah enam tahun bisa memiliki tepat usaha sendiri," ungkap Hania. 

Bukan tanpa alasan, selama ini tempat usaha juga menjadi penting dan hal yang patut disyukuri, apalagi kalau mengingat banyaknya tantangan yang harus dihadapi. 

"Untuk pengalaman saya pernah mengalami saat pengrajin tidak sesuai mengerjakan apa yang harus dikerjakan, yaitu kualitas standar kayu kami di tukar oleh pengrajin dengan kualitas yang jauh di bawahnya. Tindakan kami terhadap customer dengan meminjamkan barang tersebut sembari menunggu penggantian unit yang sesuai diinginkan oleh customer. Maka dari itu sebab akibat harus diterima dengan profesional," jelas Hania. 

Menurut Hania selain profesional, pengaturan keuangan untuk selalu membedakan bisnis dan pribadi juga sangat penting. Adapun saat ini, Hania juga tidak memungkiri untuk bisa berkembang dengan zaman dan tengah merintis untuk mempelajari dunia digital untuk melebarkan bisnisnya. 

Hania menyebutkan kalau dirinya juga kerap mengevaluasi hasil kerja dan lain-lainnya untuk bisa mengembangkan bisnisnya. 

"Mungkin tips dari saya sederhana saja, ketika kamu memiliki bisnis sendiri, gunakanlah waktumu semaksimal mungkin, selayaknya kamu bekerja di kantor. Karena usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil," kata Hanya sebagai saran dan juga pengingat bagi dirinya sendiri. 

Dari ungkapan Hania itu pula, meski di tengah pandemic dan banyak menghabiskan waktu di rumah, Hania yang hobi melukis dan menggambar hingga memasak juga kerap melakukan diskusi dan evaluasi di rumah. Bukan cuma itu, meski di rumah dan bekerja Bersama keluarga, Hania tidak ragu untuk mengevaluasi pekerjaan yang ada di workshop maupun showroom.

close popup
join the club
Isi data dibawah ini untuk panduan terkini hidup Santai Tapi Berisi!